Hai Gan Pengen Copas ni buat pengetahuan....
hehehhe
dibaca dulu ya gan moga bermanfaat. OK Gan... oia, ni merupakan sebuah opini mengenai sulitnya membuat jurnal ilmiah yang saya baca di Kompas. Isinya keseluruhan saya ambil.
Beberapa waktu lalu penulis pernah membaca sebuah artikel di Kompas yang menuliskan bahwa banyak dosen yang kesulitan dalam membuat jurnal ilmiah. Hal ini, ternyata penulis alami ketika menjadi tim pengelola jurnal ilmiah di mana penulis kuliah. Betapa sulitnya mengumpulkan artikel ilmiah yang merupakan hasil penelitian dosen dan guru. baik mereka yang mengambil program studi S2 maupun S3.
Hampir sebulan ini, kami mencoba membuat sebuah jurnal ilmiah teknologi pendidikan yang benar-benar jurnal ilmiah, dan bukan jurnal-jurnalan asal jadi dan lalu mendapatkan angka kredit. Bagi kami yang masih memiliki idealisme, kami berusaha keras agar jurnal ini dapat lulus dalam akreditasi sehingga untuk edisi ke depan, sudah ada dalam cover depan sebuah tulisan kecil yang tertuliskan jurnal ini telah terakreditasi dengan nomor, dst….
Hampir sebulan ini, kami mencoba membuat sebuah jurnal ilmiah teknologi pendidikan yang benar-benar jurnal ilmiah, dan bukan jurnal-jurnalan asal jadi dan lalu mendapatkan angka kredit. Bagi kami yang masih memiliki idealisme, kami berusaha keras agar jurnal ini dapat lulus dalam akreditasi sehingga untuk edisi ke depan, sudah ada dalam cover depan sebuah tulisan kecil yang tertuliskan jurnal ini telah terakreditasi dengan nomor, dst….
Sulitnya membuat jurnal ilmiah kami sadari, karena belum banyak dosen dan guru yang benar-benar serius yang menangani jurnal ilmiah ini. Kalau pun ada, bisa dihitung dengan jari jumlahnya. kebanyakan dana penelitian yang telah dikeluarkan oleh pemerintah belum terasakan manfaatnya. Bahkan ada sindirin negatif bahwa dana penelitian itu telah berubah menjadi rumah dan mobil. Entahlah saya tidak tahu. Apakah itu benar ataukah tidak. Bagi saya, yang baru saja mengelola jurnal ilmiah ini akan terus berusaha agar hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi akan bermanfaat untuk dunia pendidikan kita.
Ketentuan penulis yang ingin mngirimkan artikelnya dalam jurnal ilmiah adalah:
- Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar.
- Naskah dilengkapi dengan Abstrak 75-100 kata. Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Inggris untuk artikel berbahasa Indonesia, dan ditulis dalam bahasa Indonesia untuk artikel berbahasa Inggris.
- Hasil penelitian yang ingin dipublikasikan hendaknya tidak lebih dari 3 tahun
- Hasil penelitian memuat : judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan (berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teoritis), metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar rujukan. memuat : judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan (berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian), pembahasan (isi sub bab sesuai dengan materi kajian), kesimpulan dan saran, daftar rujukan.
- Penulisan Daftar rujukan disusun berdasarkan abjad dengan pokok : nama penulis (nama akhir di depan), judul buku (cetak miring), kota penerbit, penerbit, dan tahun terbit. Apabila sumber rujukan berupa artikel di jurnal, maka judul artikel diberi tanda petik dan nama jurnal dicetak miring. Printout dan CD yang diformat dengan jenis file Rinch Text Format ( RTF ) ke alamat redaksi jurnal ilmiah
Demikianlah beberapa hal yang penulis ketahui tentang pelaksanaan pembuatan jurnal ilmiah yang sekarang ini penulis kelola dengan teman-teman. Mohon masukan dan saran untuk perbaikannya.
Sumbernya : http://umum.kompasiana.com/2009/08/19/sulitnya-membuat-jurnal-ilmiah/
0 komentar: